Travelling

         
  Liburan semesterku kali ini sungguh menarik dan tak akan aku lupakan. Hari Minggu tanggal  kita bermain di daerah Bantul. Kali ini aku mengunjungi obyek wisata di Bantul. Obyek wisata kali ini adalah puncak becici dan juga pantai parangtritis. Kedua tempat ini adalah tempat yang dibilang “hits” sudah banyak sekali artis artis yang mendatangi kedua tempat ini. Aku mengunjungi kedua tempat tersebut tentunya tidak sendiri. Aku bersama kawan kawanku  IMKP (Ikatan Mahasiswa Kulon Progo). Harusnya kita bisangumpul bareng dan mungkin jumlahnya bisa ratusan, Namun, berhubung hari itu sebagian besar sudah ada yang di kampus, ada yang sibuk ngerjain tugas, ada yang sibuk UAS, jadi yang bisa main Cuma sedikit. Bahkan bisa dibilang, hanya orang orang yang selo. Kita bersepuluh orang. 5 cewe dan 5 cowo. Kita bukan pasangan, karena sebagian besar dari kami sudah memounyai pasangan sendiri.  Akan ku kenalkan satu persatu dari yang cewe dulu. Yang jilbab maroon yang kurus namanya Isnaini, jilbab maroon agak gendutan namanya shinta, yang jilbab pink gendut namanya laras, yamh jilbab pink kurus namanya anur dan yang terakhir yang memakai jilbab abu abu itu aku. Selanjutnya dari cowo, yang pake topi dan jaket hitam namanya ufik, kemeja kotak kotak hitam putih namanya bayu, jaket hitam tanpa topi namanya fuad, kemeja pendek kotak kotak hitam putih namanya ginanjar dan yang terakhir yang memakai baju abu abu namanya ahmad.
        Kita janjian kumpul jam 8 pagi tempat ketemunya di masjid kampus UNY wates. Namun seperti biasa, anak muda jaman sekarang ketika perjanjian jam 8 kumpul, jam setengah 9 kita baru pergi dari rumah. Realitanya, kita berangkat jam 9 dari maskam UNY Wates ke Bantul.
        Perjalanan kira kira satu jam sampailah di puncak becici. Jalanan yang berliku liku naik turun disekeliling banyak hutan pinus. Sungguh luar diasa takjubnya ku lihat karunia Tuhan. Kita masuk dengan membayar Rp3500 tiket masuk sekaligus parkir.   Sangat murah bukan? . Disana kulihat banyak sekali turis Mancanegara yang berlibur disana.
        Sayangnya, kita semua tidak ada yang membawa kamera entah dslr/slr. Aku hanya membawa kamera yi-cam dan kamera Hp. Padahal disana pemandangan sangat indah luar biasa. Ada hal yang lucu bagiku, saat isnaini mengeluh lapar dam ingin makan cilok. Dan kita muter muter mencari abang tukang cilok. Alhamdulilahnya ketemu dan betapa lucunya saat itu karena aku pun tak menyangka ada abang tukang cilok yang berjualan di puncak gunung. Setelah selesai makan cilok, kita bergegas naik ke puncak untuk mencari spot foto yang akan kita gunakan uutuk selfi. Dipuncaknya, kulihat nan luas dataran rendah yang elok dan cantik. Angin sepoi sepoi membuat hawa nyaman walaupun terik mahatari menyengat. Pepohonan pinus yang banyak dan rindang membuat suasana sangat nyaman dan mata ini tak mampu berhenti untuk memandangnya. Kuucapkan takjub dab syukur atas karunia Tuhan. Kudapati juga spot spot foto yang lucu dan mungkin bisa dibilang lucu.  Nah, spot foto yang unik adalah spot foto yang membuat kita baper (bawa perasaan) yaitu papan yang sengaja dipasang dan ditulisi berbagai kata antara lain, Calon mantu idaman, Kurindu kamu, Dilarang membuang mantan, Susah move on, dll. Sebenernya masih ada banyak spot foto seperti rumah pohon, rumah bulan, namun berhubung cuaca panas maka kita memilih untuk berteduh di bawah pohon pinus sambil ngobrol dan saling memojokkan satu sama lain, ketawa bareng dan bisa di bilang suara kita sampai ke ujung jurang, layaknya orang gunung kalo berbicara harus keras agar didengar semua orang.
       Sampai saatnya adzan Dhuhur berkumandang, kita langsung bergegas menuju mushola untuk sholat berjama’ah. Seperti biasa sholat kali ini diimami oleh Ginanjar. Orang yang jarang berkata dan jarang untuk mencela, dan jarang tertawa. Namun murah senyum. Dia juga lelaki yang taat akan ibadah, kagum sekali aku dengannya walaupun tak sedikit juga bulian yang dihantarkan untuknya. Sesudah sholat Dhuhur, kita bergegas mencari tempat wisata yang lainnya. Diperjalanan menuju ke Parangtritis, kita berhenti sebentar untuk makan baso di pinggir jalan. Setelah makan, kita melanjutkan perjalanan.
                Sampailah kita di tempat pembelian tiket masuk parangtritis dengan harga Rp 4000 /orang.
Setelah beli tiket, aku dan ginanjar di barisan terakhir sedangkan yang lainnya ngebut meninggalkan kita. Hal yang tak kusangka terjadi, ternyat ban motor ginanjar bocor dan kita dorong motor bareng. Aku deg degan dan merasa bersalah sama ginanjar karena aku takut ban motor bocor karena aku lumayan berisi. Kita dorong motor kurang lebih 10 menit menuju bengkel. Dan teman teman yang lain menyusul ke bengkel. Ini namanya solidaritas teman.
             
 Jam 4 sore kita melanjutkan perjalanan ke parangtritis setelah sholat ashar dan ban motor ginanjar sudah diperbaiki. Sampai di Parangtritis, kita foto-foto, buat video, snapgramman, tidak lupa ,membuat boomerang. Parangtritis sangat indah ketika senja, karena dapat kulihat matahari yang begitu cantik akan segera tenggelam. Kulihat kuda berjajaran, kerang dan juga pasir yang mengkilap saat terkena ombak.


Kita berlari menyusuri pantai danmelihat karunia Tuhan yang sangat indah. Angin yang berhembus kencang dan juga gulungan ombak yang tak begitu besar membuat kita betah disini




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Idolaku

Yuk jalan jalan

Cemilan paling enak